RJSLOT88 – Mbappe dan Bayangan Ramos di Balik Kilau Santiago Bernabeu

Sergio Ramos dan Kylian Mbappe merayakan gol PSG (c) AP Photo
Bola.net – Kylian Mbappe tak perlu waktu lama untuk membuktikan kualitasnya di Real Madrid. Musim debutnya di 2024/25 langsung ditandai dengan torehan top skor La Liga, menjadikannya bintang utama di skuad asuhan Carlo Ancelotti. Dalam sekejap, Bernabeu merasa punya idola baru.
Performa Mbappe bukan sekadar angka di papan skor. Ia menunjukkan konsistensi yang mengesankan, bahkan ketika Madrid menghadapi lawan-lawan tangguh. Keputusannya dalam mengambil inisiatif kerap menjadi titik balik dalam laga-laga penting.
Di tengah skuad bertabur bintang, nilai pasar Mbappe justru melonjak usai musim berakhir. Nilainya menembus lebih dari 180 juta euro atau sekitar Rp3,2 triliun, menjadikannya aset paling bernilai di La Liga dan salah satu yang tertinggi di dunia.
Lebih dari Sekadar Mesin Gol
Apa yang membuat Mbappe berbeda bukan hanya kecepatan atau insting golnya. Ia mampu memberi pengaruh besar dalam permainan tim, menjadi tumpuan Madrid dalam membongkar pertahanan lawan. Golnya datang di saat-saat penting, menyelamatkan poin demi poin untuk Los Blancos.
Dalam laga-laga besar, Mbappe justru terlihat lebih hidup. Dari El Clasico hingga Liga Champions, ia tak gentar untuk mencoba jadi penentu. Keberaniannya untuk mengambil tanggung jawab menjadi sinyal bahwa ia bukan pemain biasa.
Dengan kepergian Luka Modric, ruang kepemimpinan di Madrid tengah mengalami transisi. Mbappe, dengan segala pengaruhnya di lapangan, mulai terlihat sebagai figur yang bisa memimpin—bukan hanya dengan performa, tetapi juga dengan aura.
Inspirasi dari Seorang Ramos
Dalam sebuah wawancara, Mbappe secara terbuka memilih Sergio Ramos sebagai sosok kapten ideal. Pernyataan itu ia lontarkan kepada Canal+, mengatakan bahwa Ramos sebagai pemain yang “lahir untuk jadi kapten.” Kekagumannya bukan basa-basi.
Mereka memang pernah berbagi ruang ganti selama dua musim di PSG. Lebih dari 50 pertandingan bersama cukup bagi Mbappe untuk menyaksikan langsung karakter Ramos dari dekat. Ia melihat bagaimana Ramos mengatur ritme tim, bahkan tanpa perlu berteriak.
“Di ruang ganti atau di lapangan, auranya sangat kuat,” kata Mbappe sambil tersenyum. “Bahkan kalau dia tidak memakai ban kapten, rasanya ban itu akan menempel sendiri ke lengannya.” Kalimat itu mencerminkan betapa dalamnya kesan Ramos dalam benak sang penyerang Prancis.
Ramos, Kapten yang Masih Dibicarakan
Meski telah lama meninggalkan Real Madrid, nama Sergio Ramos masih sering muncul dalam diskusi seputar kepemimpinan di klub. Musim panas lalu, ia sempat dirumorkan akan kembali, saat Madrid dilanda krisis di lini belakang. Namun, wacana itu tak menjadi kenyataan.
Madrid memilih jalan lain. Ramos pun melanjutkan kariernya jauh dari Eropa, bergabung dengan Monterrey di Liga MX, Meksiko. Keputusannya sempat mengejutkan, tapi ia tetap tampil kompetitif dan menjadi tulang punggung tim.
Kini, Ramos bersiap tampil di Piala Dunia Antarklub 2025 bersama Monterrey. Ia bakal bertemu Inter Milan—finalis Liga Champions. Meski usianya telah menyentuh kepala empat, semangat dan karisma Ramos sebagai pemimpin belum juga luntur.
Sumber: Canal+, Madrid Universal
Leave a Reply