RJSLOT88 – La Masia Barcelona vs La Fabrica Real Madrid, Siapa Terdepan?

La Masia Barcelona vs La Fabrica Real Madrid, Siapa Terdepan?

Momen selebrasi gol Dani Olmo di laga Rayo Vallecano vs Barcelona, La Liga 2024/2025 (c) AP Photo/Manu Fernandez

Bola.net – El Clasico selalu menjadi panggung penuh gengsi antara dua raksasa Spanyol, Barcelona dan Real Madrid. Namun, di balik gemerlap duel di Camp Nou dan Santiago Bernabeu, ada persaingan lain yang tak kalah menarik. Persaingan ini terjadi jauh dari sorotan publik, yakni antara dua akademi: La Masia dan La Fabrica.

Keduanya adalah fondasi penting yang membentuk masa depan klub masing-masing. La Masia dikenal sebagai tempat lahirnya bintang-bintang ikonik Barcelona, sementara La Fabrica punya reputasi kuat dalam hal pengelolaan bisnis pemain. Namun, soal dampak di lapangan, angka dan fakta bicara lain.

Setiap musim, pertanyaan yang sama muncul: siapa yang lebih unggul? Jika mengacu pada kontribusi nyata di La Liga musim lalu, La Masia tampaknya masih berada di posisi terdepan.


1 dari 4 halaman

La Masia: Menanam untuk Masa Depan

Barcelona tidak sekadar membina pemain muda untuk dijual. Klub ini membangun sistem yang menaruh kepercayaan besar pada lulusan akademi sebagai inti kekuatan tim utama. Di musim 2024/2025, ini terlihat jelas lewat keputusan pelatih Hansi Flick.

Flick tanpa ragu menjadikan enam pemain lulusan La Masia sebagai starter reguler. Nama-nama seperti Lamine Yamal, Gavi, Alejandro Balde, hingga Pau Cubarsi bukan lagi sekadar pelengkap, tapi pilar penting dalam proyek kebangkitan Blaugrana.

Secara kolektif, para pemain muda ini mencetak 29 gol untuk Barcelona musim lalu. Itu angka signifikan yang menjadi bukti betapa besar pengaruh La Masia terhadap performa tim utama.

2 dari 4 halaman

Statistik yang Berbicara

Jika menilik ke seluruh La Liga, keunggulan La Masia semakin kentara. Menurut laporan SPORT, ada 53 alumni La Masia yang bermain di kompetisi tertinggi Spanyol musim lalu. Bandingkan itu dengan 30 dari La Fabrica milik Real Madrid.

Dari jumlah tersebut, 20 alumni akademi Barcelona pernah menjadi starter minimal satu kali, sementara akademi Madrid hanya menyumbang 14 pemain untuk peran serupa. Ini mengindikasikan kepercayaan yang lebih tinggi terhadap pemain-pemain jebolan La Masia.

Lebih mencolok lagi adalah kontribusi gol. Mantan pemain La Masia mencetak total 79 gol di La Liga, sedangkan alumni La Fabrica hanya mencetak 33. Angka itu memperkuat klaim bahwa kualitas lulusan La Masia lebih berdampak secara langsung di lapangan.

3 dari 4 halaman

Jejak Luas Alumni La Masia

Para pemain jebolan La Masia tersebar di berbagai klub La Liga, menunjukkan luasnya jangkauan pengaruh akademi ini. Real Betis, misalnya, memiliki empat mantan anak didik akademi Barcelona: Marc Bartra, Marc Roca, Rodri Sanchez, dan Sergi Altimira.

Klub-klub seperti Atletico Madrid, Villarreal, hingga Girona pun mengandalkan kontribusi alumni La Masia. Nama-nama seperti Oscar Mingueza, Ilias Akhomach, dan Abel Ruiz masih aktif di level tertinggi sepak bola Spanyol.

Bahkan rival sekota Barcelona, Espanyol, dihuni oleh Javi Puado, Antonio Roca, dan Sergi Gomez—yang semuanya alumni La Masia. Fakta ini menunjukkan bahwa pengaruh akademi Barcelona meresap ke hampir seluruh penjuru kompetisi domestik.

4 dari 4 halaman

La Fabrica: Untung Secara Finansial, Kurang di Lapangan

Di sisi lain, Real Madrid mengambil pendekatan berbeda. Mereka lebih fokus pada aspek komersial akademinya. Banyak lulusan La Fabrica dijual ke klub lain dengan harga tinggi, seperti kasus Achraf Hakimi yang pernah menjadi komoditas panas di bursa transfer.

Secara finansial, langkah ini menguntungkan. Transfer pemain bisa mendatangkan pendapatan besar bagi klub, dalam kisaran puluhan juta euro atau setara ratusan miliar rupiah. Namun, keuntungan ini belum sebanding dengan kontribusi langsung para alumni di tim utama.

Hingga musim lalu, hanya dua pemain jebolan La Fabrica yang menjadi starter tetap di skuad inti Madrid. Lebih minim lagi kontribusi gol, hanya enam gol tercatat dari lulusan akademi musim 2024/2025. Itu adalah sebuah ironi bagi akademi sebesar La Fabrica.

Sumber: SPORT, Barca Universal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*