RJSLOT88 – Viktor Gyokeres Cetak Lebih Banyak Gol, tapi Kylian Mbappe yang Raih Sepatu Emas Eropa 2024/2025, Mengapa?

Kylian Mbappe dalam laga leg pertama perempat final Liga Champions melawan Arsenal, Rabu (9/4/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Frank Augstein
Bola.net – Kylian Mbappe secara resmi meraih gelar Sepatu Emas Eropa musim 2024/2025, penghargaan bergengsi yang diberikan kepada pemain dengan jumlah gol terbanyak di kompetisi liga domestik Eropa. Sebuah pencapaian penting bagi penyerang anyar Real Madrid itu.
Namun, keputusan ini menuai pertanyaan besar: bagaimana mungkin Mbappe keluar sebagai pemenang, sementara Viktor Gyokeres mencetak gol lebih banyak darinya?
Pada musim debutnya bersama Real Madrid, Mbappe tampil luar biasa dengan torehan 31 gol di La Liga. Pemain internasional Prancis tersebut bahkan mencatatkan rekor sebagai pemain dengan gol terbanyak dalam musim pertamanya di Los Blancos, melampaui rekor milik Ivan Zamorano pada musim 1992/1993.
Akan tetapi, jika dilihat dari jumlah gol semata, Mbappe bukanlah yang tertajam di liga-liga domestik Eropa musim ini. Gelar itu layak disematkan kepada Viktor Gyokeres, penyerang andalan Sporting CP, yang sukses mencetak 39 gol di Primeira Liga Portugal. Artinya, secara statistik, Gyokeres unggul sembilan gol dari Mbappe.
Koefisien Liga Jadi Faktor Penentu
Kylian Mbappe dalam laga leg pertama perempat final Liga Champions melawan Arsenal, Rabu (9/4/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Frank Augstein
Pertanyaan besar pun muncul di kalangan pecinta sepak bola: mengapa Mbappe yang diganjar penghargaan, bukan Gyokeres? Jawabannya terletak pada sistem penilaian berbobot yang diterapkan oleh European Sports Media (ESM), organisasi yang bertanggung jawab atas penghargaan Sepatu Emas Eropa.
Dalam sistem tersebut, setiap gol yang dicetak di lima liga top Eropa, Premier League, La Liga, Serie A, Bundesliga, dan Ligue 1, dihargai dua poin.
Sementara itu, gol yang tercipta di liga peringkat ke-6 hingga ke-22 dalam koefisien UEFA, termasuk Primeira Liga Portugal, hanya dihitung sebesar 1,5 poin.
Dengan begitu, 31 gol Mbappe di La Liga menghasilkan 62 poin (31 x 2), sementara 39 gol Gyokeres di Primeira Liga hanya menghasilkan 58,5 poin (39 x 1,5). Selisih 3,5 poin inilah yang menjadi penentu kemenangan Mbappe dalam perebutan Sepatu Emas.
Gyokeres: Tajam, tapi Bukan Pemenang
Striker Sporting Lisbon, Viktor Gyokeres (c) Sporting CP Official
Performa Viktor Gyokeres sejatinya sangat impresif. Penyerang asal Swedia itu tampil luar biasa sepanjang musim dengan catatan 54 gol dalam 52 pertandingan di semua ajang.
Sayangnya, penghargaan Sepatu Emas hanya menghitung gol yang dicetak di kompetisi liga domestik, dan karena Primeira Liga memiliki koefisien lebih rendah dibanding La Liga, kerja keras Gyokeres belum cukup untuk membawanya menyabet trofi individu tersebut.
Kondisi ini pun memunculkan perdebatan. Sebagian kalangan menilai bahwa sistem koefisien cenderung tidak adil bagi para pemain yang berkompetisi di luar lima liga teratas Eropa. Namun di sisi lain, sistem tersebut dianggap relevan karena memperhitungkan tingkat kesulitan kompetisi di masing-masing liga.
Kylian Mbappe Ukir Rekor Baru
Selebrasi Kylian Mbappe dalam laga La Liga antara Real Madrid vs Real Mallorca, Kamis (15/5/2025). (c) Real Madrid CF Official
Terlepas dari kontroversi yang ada, Kylian Mbappe kembali membuktikan diri sebagai salah satu penyerang terbaik dunia. Gelar Sepatu Emas ini menjadikannya pemain Prancis pertama yang memenanginya sejak Thierry Henry pada awal dekade 2000-an.
Di usianya yang masih 26 tahun, Mbappe memiliki banyak peluang untuk terus menambah koleksi trofi, baik secara individu maupun bersama tim. Musim debutnya di Real Madrid terbilang sukses besar, dan Sepatu Emas ini hanya salah satu dari sekian banyak prestasi yang berpotensi diraihnya bersama Los Blancos.
Klasemen Akhir Sepatu Emas Eropa 2025:
- Kylian Mbappe (Real Madrid) – 31 gol x 2 poin = 62 poin
- Viktor Gyokeres (Sporting CP) – 39 gol x 1,5 poin = 58,5 poin
- Mohamed Salah (Liverpool) – 29 gol x 2 poin = 58 poin
- Robert Lewandowski (Barcelona) – 27 gol x 2 poin = 54 poin
- Harry Kane (Bayern Munchen) – 26 gol x 2 poin = 52 poin
Leave a Reply